Top 37 Politeknik Indonesia versi Scopus-database
Sebanyak 37 Politeknik Indonesia masuk dalam daftar Politeknik yang berproduktif menghasilkan Publikasi Internasional yang berdampak baik bagi Perguruan Tinggi Indonesia dan sekaligus memberikan nilai tambah pada daya saing Pendidikan Tinggi dikancah global. Seperti tahun-tahun sebelumnya, ini merupakan kehormatan tersendiri bagi perguruan tinggi yang masuk dalam jajaran bereputasi yang umum dikenal di kancah nasional dan internasional.
Berkaitan hal ini, pandangan dan harapan para pengelola teknis penelitian di kampus-kampus Politeknik antara lain Dr. Yuhefizar Ephi Lintau, yang juga sebagai kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M), Politeknik Negeri Padang (PNP) mengatakan “Publikasi yang baik berasal dari penelitian yang baik, dan penelitian yang baik berasal motivasi dan kompetensi dosen yang baik pula dan itu harus didukung oleh fasilitas dan pendanaan yg memadai. Fasilitas sudah disediakan oleh kampus dan pihak industri, namun kedepannya tentu pemerintah pusat perlu menganggarkan dana dan skema penelitian yang variatif sehingga dapat merangkul banyak dosen untuk berkompetisi dan mendapatkan pendanaan yang layak.
“Di PNP, kami selalu memotivasi dan terus berupaya membantu para dosen dalam kegiatan penelitian melalui kegiatan-kegiatan praktis dan santai seperti mengadakan “ngopi” ngobrol seputar penelitian bersama P3M untuk membantu secara teknis dosen-dosen yang terkendala terkait akun Sinta, Simlitabmas dan Google scholar, sehingga pada akhirnya para dosen sadar akan pentingnya penelitian, meskipun demikian upaya extra perlu terus dilakukan”, tegas Yuhefinzar.
Lain hal menyikapi keberhasilan Politeknik Negeri Pontianak yang juga masuk sebagai salah satu dari 37 Politeknik versi Scopus database, Ketua P3M Politeknik Negeri Pontianak, Dr. Purnamawati menyampaikan bahwa optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki, baik dosen, infrastruktur, maupun pendanaan menjadi bagian penting dalam memberikan kualitas dan kuantitas penelitian berjalan baik sesuai yang diharapkan. Purnamawati juga berharap fokus riset perlu ditekankan pada pemanfaatan bahan baku lokal dan luaran-luaran riset berupa Hak Kekayaan Intelektual seperti Paten.
Hal penting juga disampaikan Erfan Rohadi, Ph.D selaku ketua P3M Politeknik Negeri Malang, berpandangan bahwa saat ini kebijakan Diksi tentang luaran penelitian yang bergeser ke produk/ Kekayaan Intelektual dibanding publikasi, sehingga perlu intervensi kebijakan yang selaras antara pemeringkatan perguruan tinggi/akreditasi perguruan tinggi, penilaian angka kredit dosen vokasi khususnya berkaitan penelitian dan luaran wajib penelitian. Lebih lanjuta beliau menyampaikan bahwa publikasi yang bagus akan menjadikan perguruan tinggi dikenal secara global.
Berikut daftar 37 Politeknik Indonesia yang masuk daftar Scopus per 2021:
- Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
- Politeknik Negeri Malang
- Politeknik Negeri Bandung
- Politeknik Negeri Bali
- Politeknik Negeri Jember
- Politeknik Negeri Ujung Pandang
- Politeknik Negeri Sriwijaya
- Politeknik Negeri Lhokseumawe
- Politeknik Negeri Medan
- Politeknik Negeri Jakarta
- Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
- Politeknik Negeri Padang
- Politeknik Negeri Batam
- Politeknik Kesehatan Surabaya
- Politeknik Negeri Samarinda
- Politeknik Statistika Stis
- Politeknik Kesehatan Semarang
- Politeknik Caltex Riau
- Politeknik Negeri Kupang
- Poltekkes Kemenkes Makassar
- Politeknik Negeri Pontianak
- Politeknik Negeri Semarang
- Politeknik Negeri Lampung
- Politeknik Negeri Banyuwangi
- Politeknik Pos Indonesia
- Politeknik Manufaktur Negeri Bandung
- Politeknik Pertanian Negeri Kupang
- Politeknik Negeri Indramayu
- Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
- Politeknik Negeri Ambon
- Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung
- Politeknik ATI Padang
- Polytechnic STMI Jakarta
- Politeknik Kesehatan Jayapura
- Politeknik Pariwisata Makassar
- Politeknik Ilmu Pemasyarakatan
- Politeknik APP Jakarta
Dalam era kompetisi seperti saat ini, pendidikan tinggi vokasi tentunya terus memberikan dampak baik secara nasional dan internasional dengan melaksanakan diseminasi hasil riset yang tersampaikan di kancah global melalui publikasi internasional pada jurnal-jurnal internasional bereputasi baik, dengan tetap menjaga ciri kevokasian salah satu adalah menyampaikan hasil produk inovasi vokasi dalam bentuk papers dimana produk inovasi tersebut juga dipastikan pada tingkat kesiapterapan teknologi yang memadai dan siap terapkan selain memastikan marketable sesuai kebutuhan industri atau masyarakat.
Humas ISAS