
Pada hari Jumat, 14 Maret 2025, telah dilaksanakan acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) secara seremonial di kantor LPP TVRI Bali, Denpasar. Acara ini menandai tonggak penting dalam kerja sama antara Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) dan tiga organisasi nasional terkemuka di bidang pendidikan tinggi dan teknologi di Indonesia, yaitu Indonesian Society of Applied Science (ISAS), Forum Pendidikan Tinggi Teknik Elektro Indonesia (FORTEI), serta Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komputer dan Informatika (APTIKOM).
Upacara penandatanganan ini merupakan bagian dari kegiatan IEEE Region 10 Professional Activities Round Table Discussion dengan tema “Building Sustainable Partnerships for Community and Industry Growth”. Acara ini dihadiri oleh para pimpinan dari masing-masing organisasi, delegasi dari IEEE Region 10, perwakilan senior dari TVRI Bali selaku tuan rumah acara, serta anggota dari Persatuan Insinyur Indonesia (PII) yang turut memberikan dukungan terhadap inisiatif strategis ini. Hadir pula para pemangku kepentingan dari kalangan akademisi, industri, dan pemerintah, termasuk para cendekiawan dan profesional dari berbagai wilayah Indonesia.
Sesi seremonial dimulai pada pukul 11.15 WITA dan berlangsung selama kurang lebih satu jam. Dalam sesi ini, dilakukan penandatanganan tiga MoU resmi antara IEEE Indonesia Section dan ISAS, FORTEI, serta APTIKOM. Penandatanganan MoU dilakukan oleh Dr. Kurnianingsih selaku Ketua IEEE Indonesia Section, Prof. Takako Hashimoto selaku Direktur IEEE Region 10 (Asia-Pasifik), serta para pimpinan dari masing-masing organisasi mitra: Prof. Dr. Adrianus Amheka (ISAS), Prof. Arief Udhiarto (FORTEI), dan Prof. Dr. Achmad Benny Mutiara Q.N. (APTIKOM). Seluruh MoU ini sebelumnya telah ditinjau dan disetujui oleh Departemen Legal dan Kepatuhan IEEE pada tanggal 25 Februari 2025.
Isi dari MoU tersebut menegaskan kembali komitmen bersama untuk memperkuat kerja sama dalam berbagai kegiatan teknis dan profesional seperti konferensi ilmiah, seminar, lokakarya, serta publikasi bersama. Selain itu, setiap MoU juga menyoroti kerja sama dalam inisiatif teknologi kemanusiaan (humanitarian technology), pengembangan keanggotaan IEEE, dan fasilitasi partisipasi dalam pengembangan standar teknis global. Kolaborasi ini diharapkan dapat mendorong sinergi yang lebih kuat antara komunitas akademik, pelaku industri, dan masyarakat luas, sejalan dengan misi IEEE untuk “advancing technology for humanity”.
Meskipun tidak bersifat mengikat secara hukum, MoU ini berfungsi sebagai dasar pemahaman bersama yang resmi antara para pihak yang terlibat. Setiap MoU berlaku selama dua tahun, yaitu sejak 14 Maret 2025 hingga 13 Maret 2027, dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan tertulis bersama.
Dokumentasi resmi acara dilakukan oleh tim kru TVRI Bali, dan dilanjutkan dengan pertukaran cendera mata sebagai bentuk apresiasi kepada institusi mitra. Acara kemudian ditutup dengan sesi foto bersama untuk mengabadikan momen penting ini. Secara keseluruhan, penandatanganan MoU ini menandai babak baru dalam membangun kemitraan strategis antara IEEE dan institusi pendidikan tinggi serta organisasi profesional di Indonesia. Kolaborasi ini diharapkan dapat menghasilkan inisiatif yang berdampak nyata, baik dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang teknologi maupun dalam mendukung pembangunan berkelanjutan berbasis ilmu pengetahuan dan rekayasa.