Menteri Riset, Teknologi dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Prof Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro SE MUP PhD, meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Berbasis Turbin Ulir di Desa Tatelu Kabupaten Minahasa Utara, Jumat (17/1/2019).
PLTMH tersebut menjadi program pengembangan teknologi industri dari Kementerian Ristek/BRIN.
Menristek Bambang Brodjonegoro dalam sambutannya menyebutkan listrik adalah salah satu kebutuhan dasar masyarakat sehingga keberadaan PLTMH akan sangat membantu kehidupan masyarakat.
Pada kesempatan itu, Menristek juga mengapresiasi hasil penelitian dan produk teknologi tepat guna dari dosen Politeknik Negeri Manado Tineke Saronsong, dan menjadi yang pertama di Indonesia untuk penggunaan turbin ulir.
“Kalau mikrohidro sudah banyak di Indonesia, tapi penggunaan turbin ulir ini adalah terobosan. Dan inovasi teknologi tepat guna ini sudah dipatenkan. Harapan saya, teknologi ini bisa dikembangkan untuk digunakan desa-desa yang punya saluran irigasi, karena listrik sangat dibutuhkan, contohnya untuk menyalakan mesin penggiling padi dan sebagainya,” ujar Menristek Bambang Brodjonegoro.
Diakui Menristek, tenaga mikrohidro berbasis turbin ulir adalah salah satu produk teknologi yang sebagiannya masih diimpor.
Dengan demikian, Menristek berharap ada pihak industri yang bisa mengembangkan temuan teknologi ini untuk dijadikan produk yang bisa dijual kepada masyarakat luas.
“Saya ingin para peneliti untuk selalu memperhatikan apa kebutuhan masyarakat di sekitar. Kiprah para dosen di perguruan tinggi tidak hanya sekedar mencerdaskan SDM (Sumber Daya Manusia), tapi juga memberikan masukan melalui teknologi tepat guna yang sesuai kebutuhan masyarakat. Buat produk ini lebih dikenal di berbagai daerah di Indonesia khususnya yang memiliki irigasi sehingga dunia tahu bahwa di Indonesia punya produk yang dikembangkan dan dipasarkan oleh industri Indonesia yang dihasilkan anak negeri,” pungkas Menristek.
Peresmian dan serah terima Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) turut disaksikan Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan DR Muhammad Dimyati, mewakili Gubernur Sulut Olly Dondokambey Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sulut Fransiskus Maindoka, Rektor Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Prof Ellen Kumaat, Direktur Politeknik Negeri Manado Ir Evert Slat MT, Bupati Minut Vonnie Anneke Panambunan, Camat Dimembe Ansye Dengah, Hukum Tua Tatelu Jhon Lausan, Kapolres Minut AKBP Grace Rahakbau dan civitas akademika Politeknik Negeri Manado.
Kadis ESDM Sulut Fransiskus Maindoka dalam sambutannya menyebutkan, seiring dengan laju pertumbuhan penduduk dan kemajuan zaman serta perlakukan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) saat ini, maka pertumbuhan industri akan pesat sehingga makin tinggi kebutuhan pasokan energi.
“Pemprov berupaya menyusun program rencana umum energi daerah. Dengan potensi energi tenaga air di daerah kita maka pemerintah dan masyarakat membutuhkan bantuan dari berbagai pihak, seperti dari pihak Kementerian dan perguruan tinggi untuk mengembangkan tenaga listrik mikrohidro. Diharapkan PLTMH dapat membantu pemenuhan keutuhan energi listrik di daerah,guna mencapai visi pembangunan daerah dan nasional menuju kesejahteraan yang setinggi-tingginya,” pungkas Maindoka.
Hukum Tua Desa Tatelu Jhon Lausan mengaku paling beruntung karena desanya menjadi pilot project pengembangan teknologi tepat guna.
Lausan mengatakan, harapan masyarakat adalah secepatnya agar PLTMH ini segera dipasangi instalasi listrik sehingga bisa segera dimanfaatkan masyarakat, misalnya penerangan jalan perkebunan, rumah gereja dan penerangan di pasar desa.
“Terima kasih kepada pemerintah atas dipilihnya Desa Tatelu. Listrik ini tentu bisa menjadi sumber pendapatan desa karena nanti kita bisa tarik retribusi, misalnya dari para pedagang di pasar. Uangnya untuk pembangunan desa,” kata Lausan.
Direktur Politeknik Negeri Manado Ir Evert Slat MT patut bangga.
Salah satu dosennya berhasil menciptakan teknologi tepat guna yang ke depan dapat membantu memenuhi kebutuhan listrik di desa-desa yang belum terjangkau listrik.
Evert Slat berterima kasih atas kepercayaan Kementerian Riset, Teknologi dan Badan Riset Inovasi Nasional melalui program pengembangan teknologi industri memberikan dana riset PLTMH berbasis turbin ulir.
Di hadapan Menristek/BRIN Prof Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro SE MUP PhD, dalam meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Berbasis Turbin Ulir di Desa Tatelu Kabupaten Minahasa Utara, Jumat (17/1/2019), Evert Slat menjelaskan, PLTMH tersebut memiliki kapasitas 20.000 watt, debit 0,97 m3 per detik serta efisiensi 0,75%.
Dengan begitu, output yang dihasilkan 15.000 Watt, dan bisa dioperasikan pada head rendah 0,5 meter sampai 5 meter dan bisa memanfaatkan debit air saluran irigasi sehingga tetap menghasilkan listrik meski pada musim kemarau.
Lanjut Evert Slat, PLTMH berbasis turbin ulir ini dapat bermanfaat untuk penerangan jalan dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan menjangkau desa-desa yang belum dijangkau listrik atau menjangkau industri peternatak dan industri yang menggunakan alat kerja listrik.
“Penelitian dimulai sejak tahun 2010, melalui pendanaan awal internal Politeknik Negeri Manado dan saat sudah dipatenkan. Ke depan, Politeknik Negeri Manado akan terus berupaya mengembangkan penelitian yang berguna dalam meningkatkan daya saing bangsa dan kesejahteraan masyarakat, mewujudkan SDM Unggul Indonesia Maju,” ujar Evert Slat seraya berterima kasih kepada pemerintah dan masyarakat Desa Tatelu yang sudah banyak memberikan bantuan, menjadi mitra dalam pelaksanaan penelitian ini.
Sementara itu, Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristek RI DR Muhammad Dimyati mengaku senang karena pemerintah dan perguruan tinggi bisa bekerjasama untuk memanfaatkan hasil riset demi kesejahteraan masyarakat.
“Ini merupakan bagian dari implementasi konsep pengabdian masyarakat yang menjadi salah satu tujuan Kemenristek BRIN. Di kementerian ada sekitar 170 kegiatan program pengembangan teknologi pengabdian masyarakat yang diharapkan dapat didorong lagi demi kesejahteraan masyarakat, sejalan visi menteri untuk mendorong teknologi tepat guna,” ujar Muhammad Dimyati.