Energi Terbarukan Karya POLIMDO dan PT PLN Nusantara Power UPDK Minahasa

PT PLN Nusantara Power UPDK Minahasa dan Politeknik Negeri Manado (Polimdo) telah sepakat untuk bekerja sama dalam meningkatkan pengembangan keterampilan Energi Terbarukan (RESD) dan mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk masa depan energi terbarukan di daerah terpencil di Kepulauan Sulawesi Utara dan mengembangkan sistem jaringan listrik Sulawesi Utara dan Gorontalo.

tineke saroinsong renewable energy polimdo

Kerjasama ini adalah hasil dari memorandum kesepahaman yang ditandatangani pada tanggal 26 Oktober 2022, antara Direktur Politeknik Negeri Manado dan Manajer PLN UPDK Minahasa.

Tinneke Saroinsong, Wakil Direktur 1 Urusan Akademik di Polimdo, menyatakan bahwa kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan RESD bagi mahasiswa dan dosen. Kerja sama dengan PT PLN Nusantara Power UPDK Minahasa akan mencakup optimalisasi pembangkit listrik tenaga surya hibrida (PLTS) yang sudah ada di Pulau Tahuna dan proses penggantian bahan bakar diesel menggunakan minyak kelapa sawit mentah (CPO) atau minyak kelapa sawit murni (PPO) sebagai bahan baku kearifan lokal di Sulawesi Utara.

Andreas Arthur, Manajer PT PLN Nusantara Power UPDK Minahasa, menekankan bahwa pengembangan dan optimalisasi pembangkitan energi terbarukan adalah langkah penting bagi PLN untuk merespons isu global terkait emisi karbon. Dia percaya bahwa langkah ini akan berkontribusi pada energi bersih dan mandiri Indonesia dan meningkatkan kapasitas ketahanan energi nasional sesuai dengan prinsip tata kelola lingkungan dan sosial (ESG).

Hugo Sager, perwakilan konsorsium proyek pengembangan keterampilan energi terbarukan (RESD) yang didukung oleh Pemerintah Swiss, berharap bahwa Politeknik Negeri Manado akan berkontribusi dalam meningkatkan sumber daya manusia yang kompeten di bidang PLTS dan PLTA di Provinsi Maluku Utara dan sekitarnya. Proyek RESD juga didukung oleh empat politeknik lain di Indonesia, yaitu Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Energi dan Mineral Akamigas Cepu, Politeknik Negeri Bali, dan Politeknik Negeri Ujung Pandang.

Perjanjian kerja sama antara Polimdo dan PT PLN Nusantara Power UPDK Minahasa mencakup lima area: optimalisasi pembangkit listrik tenaga surya hibrida (PLTS) yang sudah ada di Pulau Tahuna dalam sistem Sangihe; kerja sama proyek capstone untuk memenuhi kebutuhan listrik dengan potensi energi terbarukan di Pulau Siladen, Sulawesi Utara; peningkatan kapasitas pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Tonsealama dan Tanggari melalui rehabilitasi pola aliran di DAS Tondano, serta perluasan waduk.

Kesepakatan kerja sama antara Polimdo dan PT PLN Nusantara Power UPDK Minahasa mencakup lima area: optimasi pembangkit listrik tenaga surya hibrida (PLTS) yang sudah ada di Pulau Tahuna di sistem Sangihe; kolaborasi proyek capstone untuk memenuhi kebutuhan listrik menggunakan potensi energi terbarukan di Pulau Siladen, Sulawesi Utara; peningkatan kapasitas pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Tonsealama dan Tanggari melalui rehabilitasi pola aliran di DAS Tondano, perluasan reservoir untuk meningkatkan kapasitas masuk bendungan, dan peningkatan kapasitas generator; pengembangan pembangkit listrik tenaga angin (PLTB) di beberapa lokasi potensial di Sulawesi Utara; dan pelatihan dan sertifikasi sumber daya manusia di bidang energi terbarukan.

Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi sumber daya manusia di bidang energi terbarukan dan mempersiapkan tenaga kerja untuk masa depan energi terbarukan di daerah-daerah terpencil di kepulauan Sulawesi Utara serta mengembangkan sistem jaringan listrik di Sulawesi Utara dan Gorontalo.

Tinneke Saroinsong, Wakil Direktur 1 Bidang Akademik di Polimdo, menyatakan bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan RESD bagi mahasiswa dan dosen. Kolaborasi dengan PT PLN Nusantara Power UPDK Minahasa akan mencakup optimasi pembangkit listrik tenaga surya hibrida (PLTS) yang sudah ada di Pulau Tahuna dan proses redieseling menggunakan minyak kelapa sawit mentah (CPO) atau minyak kelapa sawit murni (PPO) sebagai bahan baku untuk kearifan lokal di Sulawesi Utara.

Andreas Arthur, Manager PT PLN Nusantara Power UPDK Minahasa, menekankan bahwa pengembangan dan optimasi generasi energi terbarukan merupakan langkah penting bagi PLN untuk menanggapi isu global terkait emisi karbon. Dia percaya bahwa langkah ini akan berkontribusi pada energi bersih dan mandiri Indonesia serta meningkatkan kapasitas ketahanan energi nasional negara sesuai dengan prinsip tata kelola lingkungan dan sosial (ESG).

Hugo Sager, perwakilan konsorsium proyek pengembangan keterampilan energi terbarukan (RESD) yang didukung oleh Pemerintah Swiss, berharap bahwa Politeknik Negeri Manado akan berkontribusi untuk meningkatkan sumber daya manusia yang kompeten di bidang PLTS dan PLTA di Provinsi Maluku Utara dan sekitarnya. Proyek RESD juga didukung oleh empat politeknik lain di Indonesia, yaitu Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Energi dan Mineral Akamigas Cepu, Politeknik Negeri Bali, dan Politeknik Negeri Ujung Pandang.

Leave a Comment